Minggu, 22 Oktober 2017

ANALISIS SWOT

A. PENGERTIAN ANALISIS SWOT
Pengertian analisis SWOT adalah sebuah teknik strategi dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan untuk kegiatan meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan pada diri sendiri.
SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan).
  • W = Weaknesses (kelemahan).
  • O = Opportunities (Peluang).
  • T = Threats (hambatan).
B. PENJELASAN SINGKATAN DARI S.W.O.T
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. 
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran.
C. MANFAAT ANALISIS SWOT
Tujuan dan manfaat analisis SWOT adalah untuk memadukan 4 faktor atau komposisi secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths), mengatasi kelemahan (weaknesess), menemukan peluang (opportunities) dan strategi menghadapi beragam ancaman.Analisis SWOT ini sangat bermanfaat sebagai analisis strategi untuk meminimalisir kelemahan perusahaan / organisasi dan dapat menekan dampak ancaman yang muncul.

KERAJINANAN DARI BAHAN LUNAK

7. perencanaan proses produksi dari bahan lunak


Untuk membuat produk kerajinan, diperlukan perencanaan yang matang, misalnya produk kerajinan pakaian. Dalam perancangan produk kerajinan pakaian, diperlukan berbagai interaksi ilmu pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang kebiasaan masyarakat (antropologi dan sejarah), ukuran badan (antropometri), ukuran pakaian (standardisasi), bentuk dan perhiasan (pendidikan moral: etika, gaya hidup), pengetahuan bahan (fisik), teknik pembuatan (rekayasa), perhitungan biaya produksi (akuntansi), promosi (publikasi), pemasaran (marketing), kemasan (desain), dan ilmu yang lainnya.
Persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya:

a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut.
1) Man (Manusia)
2) Money (Uang)
3) Material (Fisik)
4) Machine (Tekonologi)
5) Method (Metode)
6) Market (Pasar)
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Dalam merancang produk kerajinan, seorang perajin harus memperhatikan 3 hal, berikut.
1) Bentuk
Yang dimaksud bentuk pada produk kerajinan adalah wujud fisik. Bentuk ini selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
2) Fungsi
Dalam pembuatan produk kerajinan, seorang perajin harus mampu menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi sementara bentuknya tetap indah.
3) Bahan
Pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki seorang perajin. Dengan adanya pemahaman terhadap bahan, ia akan mampu menemukan teknik pengolahannya.

c. Menentukan Segmentasi Pasar

Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

d. Menentukan Bahan/Material Produksi

Pada karya seni kerajinan, seorang perajin harus mampu menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya tetap indah.Oleh karena itu dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, dan komposisi.

e. Menentukan Teknik Produksi

Mewujudkan sebuah produk kerajinan haruslah menggunakan cara atau teknik tertentu sesuai dengan bahan dasar kerajinan. Penguasaan teknik dalam berkarya kerajinan akan menentukan kualitas produk kerajinan yang dibuat. 

KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

5. Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut:

a. Motif realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.

b. Motif geometris
Motif geometris ialah motif yang dapat diukur menggunakan alat dan mempunyai bentuk yang teratur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.

c. Motif dekoratif
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujutannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.

d. Motif abstak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang yang tidak terbaca.

6. Teknik Pembuatan produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan luak yaitu sebagai berikut:

a. Membentuk
Teknik membebtuk biasanya digunakan pada tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain yaitu:
1). Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
2). Teknik Putar
Teknik pembuatan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silinder) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin keramik.
3). Teknik Cetak
Ada dua teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang(bi valve).

b. Menganyam
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh kerajinan yang dihasilkan dari teknik menganyam ini adalah: keranjang, tikar, topi, dan tas.

c. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita melakukannya dengan manual dan hampir tidak menggunakan alat bantu. Sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang namanya lungsin dan pakan.

d. Membordir
Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain, istilah lain bordir adalah sulam.

e. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul),dan ukiran utuh.

sweep untuk melihat materi selanjutnya

ANALISIS SWOT

A. PENGERTIAN ANALISIS SWOT Pengertian analisis SWOT  adalah sebuah teknik strategi dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta a...